IAIN Parepare--- Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar workshop manajemen Zakat dan Wakaf di Aula IAIN Parepare, Rabu (21/11).
Ketua Panitia, Hj. Sunuwati mengungkapkan workshop yang dihadiri ratusan peserta ini dilaksanakan guna memberi edukasi yang intensif melalui tema membincang zakat dan wakaf dalam bingkai pemikiran Islam.
"Diharapkan mahasiswa mampu memiliki pengetahuan tentang dasar pemikiran zakat yang kemudian bisa diaplikasikan dalam praktik terutama manajemen pengelolaan dan teknik perhitungan zakat," harapnya.
Dengan mengahadirkan Prof. Dr. H. M. Qasim Mathar, M. A, sebagai salah satu narasumber, Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan mengakui pemikiran narasumber yang sangat luar biasa. "Beliau adalah tokoh yang moderat dan pluralis, tokoh yang dibutuhkan di era mileneal," ucapnya sebelum membuka kegiatan.
Ahmad yang juga menjadi narasumber pada kegiatan tersebut mengajak peserta untuk tidak mudah memberi penilain (judge) kepada orang lain.
"Pemikiran-pemikiran yang beliau hasilkan kadang tidak mampu dicerna oleh mereka pada zaman itu sehingga mereka menganggap bahwa beliau adalah tokoh kontroversi padahal setelah kita lihat perkembangan, apa yang beliau katakan 1 atau 2 tahun yang lalu ternyata baru terbukti pada saat ini. Jadi jangan cepat memberi penilaian tetapi kajilah, analisislah, semua apa yang disampaikan oleh narasumber kita ini," pesannya.
Selain itu, sebagai Rektor IAIN Parepare Ahmad juga mengungkapkan akan mengambil kebijakan untuk membentuk lembaga pengelolah zakat profesi karyawan dan dosen dalam lingkup IAIN Parepare.
Sementara Professor Qasim Mathar mengajak para peserta workshop agar bepikir kreatif serta pentingya bemitra dengan Saintek. "Tidak ada gunanya spanduk, slogan, tagline kalau saudara tidak bekerja dengan saintek. Sains dan Teknologi (Saintek) yang bisa mengubah semuanya termasuk keyakinan-keyakinan keagamaan. Kalau kita tidak bermitra dengan Saintek maka pandangan keagaamaan kita pastilah akan tetap mundur," jelas Professor Qasim.
Ketua Panitia, Hj. Sunuwati mengungkapkan workshop yang dihadiri ratusan peserta ini dilaksanakan guna memberi edukasi yang intensif melalui tema membincang zakat dan wakaf dalam bingkai pemikiran Islam.
"Diharapkan mahasiswa mampu memiliki pengetahuan tentang dasar pemikiran zakat yang kemudian bisa diaplikasikan dalam praktik terutama manajemen pengelolaan dan teknik perhitungan zakat," harapnya.
Dengan mengahadirkan Prof. Dr. H. M. Qasim Mathar, M. A, sebagai salah satu narasumber, Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan mengakui pemikiran narasumber yang sangat luar biasa. "Beliau adalah tokoh yang moderat dan pluralis, tokoh yang dibutuhkan di era mileneal," ucapnya sebelum membuka kegiatan.
Ahmad yang juga menjadi narasumber pada kegiatan tersebut mengajak peserta untuk tidak mudah memberi penilain (judge) kepada orang lain.
"Pemikiran-pemikiran yang beliau hasilkan kadang tidak mampu dicerna oleh mereka pada zaman itu sehingga mereka menganggap bahwa beliau adalah tokoh kontroversi padahal setelah kita lihat perkembangan, apa yang beliau katakan 1 atau 2 tahun yang lalu ternyata baru terbukti pada saat ini. Jadi jangan cepat memberi penilaian tetapi kajilah, analisislah, semua apa yang disampaikan oleh narasumber kita ini," pesannya.
Selain itu, sebagai Rektor IAIN Parepare Ahmad juga mengungkapkan akan mengambil kebijakan untuk membentuk lembaga pengelolah zakat profesi karyawan dan dosen dalam lingkup IAIN Parepare.
Sementara Professor Qasim Mathar mengajak para peserta workshop agar bepikir kreatif serta pentingya bemitra dengan Saintek. "Tidak ada gunanya spanduk, slogan, tagline kalau saudara tidak bekerja dengan saintek. Sains dan Teknologi (Saintek) yang bisa mengubah semuanya termasuk keyakinan-keyakinan keagamaan. Kalau kita tidak bermitra dengan Saintek maka pandangan keagaamaan kita pastilah akan tetap mundur," jelas Professor Qasim.