Andi Novita Sari
Mahasiswi Prodi BKI IAIN Parepare
Pergaulan bebas adalah salah satu sifat yang tercela dan perilaku
menyimpang, pergaulan bebas yang dimaksud adalah seks bebas. dimana seks bebas
merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya
ikatan perkawinan. Pergaulan remaja saat ini sudah mengarah ke pergaulan bebas
yang identik dengan perilaku seksual sebelum masa pernikahan. Pada kalangan
remaja etika pergaulannya saat ini telah banyak terkikis, pasangan remaja yang
berpacaran tidak lagi merasa malu dan mengumbar kemesraan di tempat umum
seperti berpelukan, bergandengan, berciuman di tempat umum yang sebenarnya bisa
memicu pasangan tersebut untuk melakukan perbuatan seks bebas (intim).
Tanpa di sadari seks bisa mengacu pada sex yang tidak aman yang
akan memberikan dampak buruk atau negative pada setiap orang yang melakukannya.
Hal tersebut berdampak karena bisa terjadi antara satu pasangan atau satu orang
dengan berganti ganti pasangan dan dapat mengakibatkan kerusakan pada fisik dan
psikologis. Adapun dampak secara fisik dari sex bebas yaitu kerusakan kelamin,
infeksi jamur, epatitis. Adapun dampak secara psikologis yaitu depresi,
memengaruhi perkembangan karakter, selalu marah dan agresif, merasa menyesal
dan bersalah, munculnya kekhwatiran akan kehamilan dan penyakit seksual,
kehamilan di usia muda. Kondisi ini sangat memprihatikan masyarakat khususnya para orang tua dan para guru. Hal
ini disebabkan karena pelaku dan korbannya sebagian besar adalah kaum muda (remaja). Adapun secara social yaitu mendapat
sanksi social dari masyarakat berupa celaan dan hinaan karena tidak sesuai
dengan aturan agama, hukum, dan budaya
yang berlaku. Hal ini akan berdampak pada buruknya nama baik individu ataupun
keluarga.
Di
dalam agama Islam pun melarang perilaku tersebut yang sering di sebut dengan
zina. dalam salah satu ayat Al Qur’an yang menjelaskan mengenai larangan
terhadap perbuatan zina yaitu dalam Al Qur’an surah Al Isra ayat 17 : 32
“Dan janganlah kalian mendekati
zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk”
Untuk
mencegah terjadinya seks bebas yaitu dapat dilakukan dengan proses pendidikan
pengajaran agama atau “Bimbingan”. Nabi Muhammad SAW menyuruh umat Islam untuk menyebarkan atau menyampaikan
ajaran agama islam yang diketahui walaupun hanya satu ayat saja. Dengan
demikian bisa di ibaratkan nasehat agama adalah bimbingan (guidance) dalam
pandangan psikologi. Dakwah islamiyah merupakan salah satu kegiatan bimbingan
di bidang agama islam. Dakwah disini adalah kegiatan yang bertujuan dan
mengajak manusia untuk melakukan perbuatan yang terbaik dan menjauhi
kemungkaran, dakwah berada pada usaha pencegahan dari penyakit masyarakat yang
memiliki sifat psikis dengan cara dilakukan dengan cara mengajak, memotivasi
serta membimbing individu agar sehat jasmani dan rohani. Karena dakwah yang
terarah adalah salah satu bimbingan kepada umat islam yang bisa mencapai dan
melaksanakan keseimbangan hidup.
Apabila
sudah terjadi seks bebas dapat dilakukan bimbingan secara individu menggunakan
teknik yaitu teknik Non directive
counseling dalam teknik ini konselor hanya menampung pembicaraan konseli, dan
yang lebih banyak berperan adalah klien itu sendiri. Sedangkan konselor hanya
menampung pembicaraan konseli dan lebih banyak memberikan masukan-masukan dan
pengarahan.
Dinamika
Kecemasan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Tugas Akhir di Fakultas Ushuluddin Adab
dan Dakwah IAIN Parepare: Sebuah Studi awal
Mengapa
saya mengambil judul di atas karena melihat dari kebanyakan mahasiswa yang
mengalami kecemasan dalam meyelesaikan tugas akhir, banyak mahasiswa yang
mengalami kesulitan dalam penyusunan skripsi. Kesulitan tersebut karena
ketidakmampuan mahasiswa untuk menyusun skripsi dan kemampuan akademis yang
memadai, dan bahkan ketika berhubungan dengan pihak fakultas yang begitu rumit
dan dosen pembimbing yang begitu rumit dan killer dan sangat susah untuk
ditemui sehingga mahasiswa merasa terancam apabila tidak selesai dengan tepat
waktu akan di keluarkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Kesulitan
tersebut akan membawa mahasiswa pada kondisi cemas dan khawatir akan masa
depan. bukan hanya itu mahasiswa juga harus mulai memikirkan dan menentukan
arah tujuan dan kehidupannya baik secara materi maupun social. Kemana mahasiswa
harus melangkah dan mencari pekerjaan sedangkan mencari pekerjaan di era
sekarang sangat sulit karena berbagai macam bentuk atau jenis pekerjaan, selain
itu ada banyak pesaing diluar sana yang berlomba-lomba mendapatkan pekerjaan
yang tersedia.
Kesulitan
menyusun skripsi dan kecemasan mahasiswa terhadap masa depan dapat bersifat
internal maupun eksternal. Adapun faktor internal yaitu kesulitan dari diri
individu itu sendiri seperti: kesulitan dalam penyusunan skripsi, menentukan
judul, konsep isi skripsi, penulisan harus sesuai dengan metodologi penulisan
karya ilmiah, metode yang digunakan, mencari sumber data, tidak dapat membagi
waktu antara skripsi dan kesibukan berorganisasi. Adapun faktor eksternal
(lingkungan) yaitu dipengaruhi oleh dari luar individu seperti: kuliah sambil
bekerja, lingkungan sekitar, belum jelasnya lapangan pekerjaan yang akan
dituju, dan tuntutan dari orang tua agar cepat menyelesaikan skripsi dan
pendidikan dengan tepat waktu dan tidak melebihi dari semester 8. Adapun tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui cara mengatasi kecemasan pada mahasiswa
bimbingan dan konseling islam dalam menyelesaikan tugas akhir.
Adapun
teori yang saya gunakan yaitu Teori pendekatan Rational Emotive Behavioral
Theraphy (REBT) adalah pendekatan behavioral kognitif yang menekankan pada
keterkaitan anara perasaan, tingkah laku dan pikiran. Teori ini di kembangkan
oleh Albert Ellis melalui beberapa tahapan. Teori ini berfokus kepada bagaimana
seorang konselor berusaha agar klien yang memiliki pikiran irasional kembali
menjadi rasional. Mengapa saya mengambil teori REBT karena dapat mengubah pola
fikir yang tadinya irasional menjadi rasional.
Kecemasan adalah suatu kondisi emosi
yang tidak stabil dan tidak menyenangkan hingga muncul rasa takut ketika
dihadapkan kepada situasi seperti: rasa gemetar, kurang nyaman, menekan.
Adapun
gejala kecemasan yaitu kecemasan fisik, behavioral,dan kognitif:
1.
Kecemasan
fisik
suatu gejala atau tanda-tanda yang berhubungan dengan keadaan jasmani
atau badan sehingga dapat diamati melalui alat indera, seperti kegelisahan,
anggota tubuh, bergetar, banyak berkeringat, sulit brnafas, lemas, jantung
berdetak kencang, mudah marah atau tersinggung.
2.
Kecemasan
behavioral
adanya perubahan sikap atau perilaku yang disebabkan oleh stimulus
atau respon. Seperti: perilaku menghindar, ketergantungan, terguncang.
3.
Kecemasan
kognititf
suatu masalah yang berasal dari adanya pemikiran-pemikiran yang
irasiomal sehingga menimbulkan suatu pemikiran yang negative terhadap sesuatu
yang terjadi di masa yang akan datang.
Adapun tingkat
kecemasan ada 4 yaitu kecemasan ringan, sedang, berat, panic. Sedangkan reaksi yang ditimbulkan oleh kecemasan yaitu
reaksi emosional, reaksi kognitif, reaksi fisiologis. Adapun gejala-gejala
kecemasan yaitu, sesak nafas, jantung, berdebar-debar, pusing, kesemutan,
berkeringat, menggigil dan gemetar. Diantara cara mengatasi kecemasan yaitu mengenali kecemasan dengan cara
mengenali tentang penyebab dan munculnya rasa cemas, mengaku dan mengungkapkan
perasaan cemas tersebut, berfikir positif.