Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Praktik Pengasuhan Anak: Perspektif Ekologis Pengasuhan (Parenting)

Senin, 20 Juli 2020 | 7/20/2020 08:37:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2020-07-20T12:52:23Z
Nursam 
Mahasiswi Prodi BKI IAIN Parepare

Orang tua adalah seseorang yang telah melahirkan kita, membesarkan, merawat, dan menafkahi. Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Tugas orang tua yaitu mendidik, mengasuh, dan membimbing anak-anaknya sampai dia dewasa. Orang tua juga memiliki tugas untuk memperkenalkan anak-anaknya mengenai hal-hal yang ada di dunia. Orang tua juga merupakan orang yang paling penting dan dianggap bertanggung jawab dalam keluarganya termasuk tugas tugas dalam kehidupan sehari-hari. Tugas orang tua melengkapi dan mempersiapkan anak untuk mencapai kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan agar dapat membantu dalam menjalani hidupnya dalam bimbingan tersebut tentunya anak akan lebih mudah beradaptasi di lingkungannya kelak.

Anak adalah seseorang yang dilahirkan dari pernikahan antara laki-laki dan perempuan. Anak juga merupakan suatu generasi baru yang akan meneruskan cita-cita perjuangan bangsa. Anak juga merupakan aset bangsa dan negara dimasa depan. Masa kanak-kanak merupakan masa yang di anggap tidak ada akhirnya, sehingga kebanyakan dari orang tua tidak sabar menunggu anaknya menjadi dewasa.

Berdasarkan pandangan agama, anak merupakan mahluk yang dhaif dan mulia, dimana keberadaanya dikehendaki oleh Allah SWT melalui proses penciptaan. Maka dari itu anak mempunyai kehidupan yang mulia berdasarkan pandangan islam. Anak harus diperlakukan secara manusiawi dan sesuai dengan syariat islam. Anak merupakan amanah dari Allah SWT kepada kedua orang tuanya, dengan begitu kehadiran anak patutlah kita syukuri dan dijaga dengan baik.

Berdasarkan aspek ekonomi, anak dikelompokkan dalam golongan yang tidak produktif. Apabila anak memiliki kemapuan yang persuasif maka hal itu disebabkan karena anak mengalami transformasi finansial yang disebabkan terjadinya interaksi dalam keluarga yang berdasarkan nilai kemanusia. Ada beberapa fakta yang muncul dalam masyarakat yaitu anak sering di tuntut untuk melakukan kegiatan ekonomi yang dapat menghasilkan nilai-nilai ekonomi.

Berdasarkan aspek sosiologis, anak ialah mahluk ciptaan Allah SWT yang senantiasa berada dalam lingkungan tempat dimana kita berinteraksi, dalam hal ini anak dikategorikan sebagai kelompok sosial yang berstatus sosial yang lebih rendah dari masyarakat tempat ia berinteraksi. Anak dalam aspek sosial ini lebih mengarah pada perlindungan kodrat anak itu sendiri, hal ini dikarenakan anak memiliki keterbatasan yang dimiliki oleh sang anak sebagai wujud usahanya untuk berekspresi sebagai orang dewasa.

Parenting anak merupakan pengasuhan, proses pembelajaran dengan menjalankan serangkaian keputusan tentang sosialisasi kepada anak yang meliputi aktivitas memberi petunjuk, memberi makan, memberi pakaian, melindungi anak hinggah tumbuh kembangnya. Dalam parenting memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua serta meningkatkan keterampilan dalam pengasuhan anak-anak mereka. 

Dalam kamus besar bahasa indonesia, pengasuhan berarti (cara, perbuatan, dan sebagainya) mengasuh. Dalam pengasuhan dapat diartikan sebagai menjaga, merawat, mendidik, membantu dan melatih. Pengasuhan merupakan tanggung jawab yang paling pokok terhadap orang tua. Sehingga sangat disayangkan apabila pada masa ini masih ada orang tua yang menjalani pengasuhan tanpa kesadaran pengasuhan. Sebagai orang bukanlah hal yang mudah dijalani sebagai konsekuensi setelah menikah. Kebanyakan setelah menikah suami istri menginginkan kehadiran anak sebagai bentuk kesempurnaan keluarganya. Kehadiran anak menjadi tanda kesempurnaan perkawinan serta harapan dapat melahirkan generasi penerusnya. Selain munculnya harapan, kehadiran sang anak juga memunculkan tanggung jawab, rasa tanggung jawab inilah yang menuntut kita untuk menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya.

PERSPEKTIF EKOLOGIS PENGASUHAN

Dalam perspektif ekologis, pengasuhan anak tidak lepas dari sistem yang melingkupinya, macrosystem, mesosystem, microsystem, dan chronosystem. Dimana macrosystem itu merupakan politik, budaya, ekonomi, dan nilai-nilai sosial yang memilki kontribusi terhadap proses sosialisasi dan perkembangan anak. Pengasuhan anak yang diterapkan oleh seseorang tidak lepas dari harapan masyarakat terhadap peran yang mesti dijalankan oleh seorang anak dimasanya kelak. Banyak orang tua yang mengharap anaknya mendapat kemuliaan ketika dewasa nanti, mendapatkan penghargaan dari masyarakat, dan sebagainya. Tidak lain harapan-harapan tersebut dapat berasal dari pandangan ideologi setempat dan hal tersebut dapat mempengaruhi orang tua dalam mendampingi anaknya untuk mewujudkannya. Mesosystem memiliki pengaruh terhadap pola asuh dan jalinan kerja yang sama terjadi. Apabila jalinan kerja sama harmonis maka hal tersebut dapat mendukung orang tua dalam menjalankan pengasuhan.

 Efek microsystem terjadi di sebabkan adanya relasi antara orang tua dan anak dalam keluarga yang disebut dengan pola asuh orang tua. Beberapa penelian menujukkan gaya pengasuhan sangat berdampak terhadap perilaku anak, seperti berkembangnya potensi, perilaku, dan kelekatan anak dengan orang tuanya. Chronosystem memilki pengaruh terhadap perubahan tren parenting dari waktu kewaktu seiring dengan perkembangan zaman. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi orang tua semakin memiliki mobilitas yang semakin tinggi. Banyak ibu yang bekerja di luar rumah dan ayah yang bekerja diluar kota yang menharuskan dia untuk meninggalkan rumah selama berhari-hari. Hal tersebut menimbulkan sedikitnya waktu untuk bersama dalam keluarga dapat menjadi ancaman ketidak terwujudnya keluarga yang harmonis. Hal tersebut dapat menimbulkan stress dalam pengasuhan.

Dalam ilmu biologis, stress ialah adanya respon terhadap stimulasi yang tentunya dapat merugikan dan tidak menyenangkan terhadap orang yang mengalami stress tersebut. Dalam perspektif psikologi stress ialah suatu proses yang dijalani seseorang saat sedang berinteraksi dengan lingkungannya. stress pengasuhan dapat kita pahami sebagai stress atau situasi yang penuh dengan tekanan yang timbul pada pelaksanaan tugas pengasuhan anak. Pada dasarnya pengasuhan anak yang kita ketahui bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena proses pengasuhan itu sendiri penuh dengan tekanan.

Faktor-faktor yang dapat mendorong timbulnya stress pengasuhan yaitu, dari individu, keluarga dan lingkungan. Stress pengasuhan yang dialami oleh individu bersumber dari pribadi orang tua maupun anak. Kesehatan orang tua dapat dikatakan juga menjadi salah satu penyebab timbulnya stress pengasuhan, misalnya sakit yang dialami orang tua dan berlangsung dalam jangka yang cukup lama. Masalah keuangan juga dapat mendorong timbulnya stress pengasuhan pada tingkatan keluarga. Tingkat penghasilan yang rendah dengan tuntutan kebutuhan yang tinggi dapat menimbulkan stress pengasuhan. Maka dari itu perlu bagi seorang ayah memiliki pekerjaan yang tetap dan seorang ibu hebat dalam mengurus keuangan rumah tangga. 
Pengasuhan anak dikenal dapat  memiliki dampak terhadap perkembangan individu. Dalam mengkaji mengenai dampak pengasuhan orang tua terhadap anak awalnya terdapat dua aliran yang dominan, yaitu psikoanalitik dan belajar sosial (social learning). Perkembangan secara kontemporer mengenai pengasuhan anak terdapat dua pendekatan yaitu: pendekatan tipologi atau gaya pengasuhan dan pendekatan interaksi sosial. pendekatan tipologi ialah bagaimana kita memahami ada beberapa dimensi dalam pelaksanaan tugas pengasuhan, yakni demangdingness dan respponssiveness.
Gaya pengasuhan yang permisif ialah biasanya dilakukan kepada orang tua yang terlalu baik kepada anaknya, terlalu cenderung memberi kebebasan kepada anaknya. Gaya pengasuhan yang otoriter ialah orang tua yang selalu mengontrol anaknya agar seperti yang ia inginkan dan sesuai dengan standar keinginannya. Gaya pengasuhan yang otoritatif ialah yang mengasuh yang paling efektif yang dapat menhasilkan hasil yang postif. Gaya pengasuhan yang tidak peduli ialah orang tua yang tidak mengatur anaknya serta tidak memperdulikan anaknya.
Pengasuhan orang tua dalam konteks lintas budaya, dalam kajian antropologi dikatakan bahwa anak yang diasuh dalam keluarga jawa lebih menekankan pada kontrol emosi diri dan harmoni dalam hubungan sosial. masyarakat jawa tidak mendorong munculnya perilaku yang agresi terhadap teman sebaya dan orang tua. Dalam konteks budaya Asia ditemukan relasi orang tua anak, dalam keluarga seorang ayah menjalankan tugasnya karena kecintaannya terhadap anaknya, hubungan orang tua dengan anaknya tidak berlandas pada kesamaan melainkan karena kecintaan terhadap anaknya. Maka hal demikian dapat dikatakan bahwa pengasuhan anak yang dilakukan oran tua tergantung pada konteks dan tempat dia tinggal. Setiap orang tua memiliki konteks tersendiri dalam mengasuh anaknya.
Bentuk bentuk perilaku pengasuha orang tua, yakni:
a.       Mengontrol dan memantau
Orang tua perlu mengontrol anaknya, karena orang tua lah yang dapat membimbing dam mengawasi anaknya, itulah diperlukan pengintrolan dalam bentuk perilaku pengasuhan.
b.      Dukungan dan keterlibatan
Dukungan orang tua kepada anaknya sangatlah memberi pengaruh besar, dimana anak akan merasa dicintai dan di hargai terhadap keputusan yang ingin dilakukannya melalui dukungan orang tua, apalagi jika orang tua ikut terlibat terhadap apa yang anak lakukan.
c.       Komunikasi
Pentingnya komunikasi dalam pengasuhan orang tua, karena komunikasi secara umum dapat mempengaruhi fungsi keluarga secara keseluruhan dan kesejahteraan psikosial pada anak.
d.      Kedekatan
Kedekatan antara anak dan orang tuanya merupakan aspek yang sangat penting dengan menghasikan nilai nilai postitif. Kedekatan antara orang tua dan anaknya memberikan keuntungan secara tidak langsung.
e.       Kedisiplinan
Disiplik dapat dijadikan suatu bentuk yang dapat dilakukan orang tua dalam mengontrol anaknya. Dengan kedisiplinan ini orang tua berharap anaknya dapat menguasai suatu kompetensi, dapat megatur diri sendiri, dapat menaati aturan, dan dapat mengurangi perilaku-perilaku menyimpang dan beresiko.
Pengasuhan anak dapat memberi hasil yang lebih baik jika kedua orang tua bersama-sama mengasuh anaknya. Jika kedua orang tua sama-sama bersikap saling mendukung dan bertindak sebagai tim yang bekerja sama dalam mengasuh anak anaknya bukan malah saling bertentangan. Pengasuhan anak secara bersama memang perlu dibicarakan karena melihat adanya ikatan diantara keduanya yang memungkinkan untuk mengasuh anak-anaknya secara bersama, hal tersebut juga dapat menimbulkan sejahteraan dalam rumah tangga dan adanya kedekatan antara satu sama lain. Namun ada beberapa faktor yang akan timbul apabila pelaksanaan pengasuhan bersama dilakukan, anatara lain krisis ekonomi, kesepakatan kerja, dll. krisis ekonomi berpengaruh secara langsung karena hal demikian dapat memicu distres emosi orang tua dan konflik pasangan.
Praktik pengasuhan dapat dikatakan dinamis, yang terdiri dari pemantauan, pengelolaan perilaku, dan kognisi sosial. perilaku pengasuhan orang tua dapat kita cermati dari peberapan kontrol dan pemantauan, dukungan dan keterlibatan, serta kedekatan dan kedisiplinan. Secara umum pelaksanaan pengasuhan bersama dapat dipengaruhi oleh faktor status perkawinan, konteks, karakteristik ayah, ibu dan anak. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ayah dan ibu menjalani peran yang berbeda dalam pengasuhan anak sehingga hal tersebut dapat memberikan hasil yang lebih baik jika sikap ayah dan ibu saling mendukung.
×
Berita Terbaru Update