Fahruddin Syahrul
Mahasiswa Prodi BKI IAIN Parepare
Pada Tahun 2019 terjadi wabah penyakit pertama kali yang muncul di Negeri Wuhan China yang di sebut dengan covid-19 yang sekarang menjadi wabah penyakit yang tersebar di seluruh Dunia termasuk di Indonesia, persebaran covi-19 di Indonesia pada tanggal 24 Juni 2020 mencapai angka masyarakat yang terpapar covid-19 sebanyak 49.009 orang. Angka ini semakin hari semakin bertambah sejak diberlakukannya New normal, hal ini sepertinya akan menambah kepanikan di kalangan masyarakat.
Mahasiswa Prodi BKI IAIN Parepare
Pada Tahun 2019 terjadi wabah penyakit pertama kali yang muncul di Negeri Wuhan China yang di sebut dengan covid-19 yang sekarang menjadi wabah penyakit yang tersebar di seluruh Dunia termasuk di Indonesia, persebaran covi-19 di Indonesia pada tanggal 24 Juni 2020 mencapai angka masyarakat yang terpapar covid-19 sebanyak 49.009 orang. Angka ini semakin hari semakin bertambah sejak diberlakukannya New normal, hal ini sepertinya akan menambah kepanikan di kalangan masyarakat.
Dalam hal ini
teori Client Centered bisa menjadi hal yang bisa mengurangi kepanikan
masyarakat sebab Client Centered adalah salah satu teori dalam konseling yang
berfokus pada klien untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Kenapa penulis
merekomendasikan teoritersebut sebab banyak dari masyarakat. Dalam teori Client
Centered berasumsi bahwa Individu
memiliki potensi untuk memahami apa yang terjadi dalam hidupnya yang terkait
dengan tekanan dan kecemasan yang Ia rasakan.Keadaan masyarakat saat ini yang
menjalani kehidupan baru yang di sebut new normal, apa itu new normal? New
normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun
tetap mengikuti tatanan protokol kesehatan sepertinya sangat membutuhkan hal yang bisa
mengurangi stres ataupun pola fikir yang tidak rasional.
Client Centered
adalah konsep tentang diri dan konsep menjadi diri atau perwujudan diri. Individu
yang dikatakan sehat adalah yang dirinya dapat berkembang penuh (the fully
functioning self),
Manusia dalam pandangan Rogers adalah bersifat positif.
Ia mempercayai bahwa manusia memiliki dorongan untuk selalu bergerak ke muka,
berjuang untuk berfungsi, kooperatif, konstrukstif dan memiliki kebaikan pada
inti terdalam tanpa perlu mengendalikan dorongan-dorongan agresifnya. Filosofi
tentang manusia ini berimplikasi dalam praktek terapi client centered dimana
terapis meletakan tanggung jawab proses terapi pada client, bukan terapis yang
memiliki otoritas. Client diposisikan untuk memiliki kesnggupan-kesangguapan
dalam membuat keputusan.
Pendekatan konseling client centered menekankan pada
kecakapan klien untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan
masalah dirinya. Konsep pokok yang mendasari adalah hal yang menyangkut
konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi diri, teori kepribadian,dan
hakekat kecemasan. Menurut Roger konsep inti konseling berpusat pada klien
adalah konsep tentang diri dan konsep menjadi diri atau pertumbuhan perwujudan
diri.
Terapi berpusat pada klien (Client Centered Teraphy)
merupakan salah satu teknik alternatif dalam praktik pekerjaan sosial, terutama
bagi terapis yang tidak begitu menguasai secara baik beberapa teori dan praktik
pekerjaan sosial, walaupun begitu bukan berarti tanpa tantangan dan keahlian
yang spesific. Beberapa teori dan praktik pekerjaan yang bersifat dasar tetap
menjadi kebutuhan mutlak dalam teknik terapi ini. Tulisan ini akan berusaha menjelaskan
tentang latarbelakang historis terapi client centered, beberapa asumsi
dasar, prinsip, tujuan dan teknik serta proses terapi client centered.
Pada hakikatnya
manusia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri namun banyak yang
tidak mengetahui apa yang akan dilakukan, fenomena ini menjadi peran penting
bagi konselor dalam memberikan penanganan terkait hal tersebut apalagi pada
kondisi sekarang yang tidak memungkinkan untuk berfikir secara rasional.
Manusia juga dikatakan sebagai fitrah atau suci. Fitrah dalam psikologi
beranggapan bahwa sesuatu yang netral pada jiwa atau
sesuai kata hati dan tidak terikat serta tertahan oleh keinginan atau keperluan
duniawi dan berlapang dada serta hati yang tentram dan tenang, fitrah menurut
psikologi hanya punya satu tujuan yaitu selalu ingin kembali kepada Tuhan
Penciptanya.
Hadist riwayat Bukhari
muslim :
Tidaklah seorang anak dilahirkan, melainkan mempunyai
fitrah. Dan ibu bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majus.
Hadist
ini mejelaskan bahwa setiap manusia yang terlahir di dunia memiliki fitrah yang
sama dan setiap manusia memiliki kemampuan yang sama. Namun pemikiran yang
berbeda-beda membuat banyak orang yang tidak bisa menyelesaikan
permasalahanannya apalagi kegiatan yang mengganggu fikiran sehingga sebagian
orang mengalami stres dan cemas.
Pandemi covid-19 merubah tatanan masyarakat bukan hanya
di Indonesia tapi seluruh dunia. Pada bebeapa bulan yang lalu guna mencegah
penyebaran virus corona meluias ke banyak masyarakat, akhirnya di imbau untuk
kerja dan beraktivitas di rumah. Baik sekolah maupun beribadah dilaksanakan di
rumah.Pada saat ini hampir semua lapisan masyarakat dari berbagai negara di
larang untuk beraktivitas di luar rumah.
Perubahan yang signifikan ini berdampak pada banyak
sektor, pasalnya berubahnya aktivitas masyarakat tersebut membuat melemahnya
sistem ekonomi dan tatanan sosial saat ini. Seiring berjalannya waktu melihat
kondisi yang terjadi sekarang dan melemahnya sistem perekonomian yang terjadi
sehingga sebagian negara melonggarkan aturan yang hanya beraktivitas di rumah
saja, teori client centered sangat berperan untuk bagaiamana setiap masyarakat
dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan dapat menjalankan aktivitas seperti
biasanya.