STAIN Parepare---Program studi (prodi) Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Parepare melaksanakan kegiatan Optimal Experience 2 & Hipnowriting. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Serbaguna STAIN Parepare ini diikuti oleh puluhan mahasiswa prodi Bimbingan Penyuluhan Islam serta beberapa delegasi dari prodi lain yang ada di jurusan Dakwah dan Komunikasi.
Optimal experience merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh program studi BPI. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kegiatan optimal experience juga dirangkaikan dengan hynowriting. “Tahun kemarin kita laksanakan di Laboratorium STAIN Parepare dan Alhamdulillah pada tahun ini kita adakan di Aula yang dirangkaikan dengan Hynowriting”, ungkap Muhammad Rasdin Syam selaku ketua panitia. Selain mengundang narasumber dari luar, panitia juga mengundang beberapa dosen sebagai trainer dalam kegiatan ini seperti Nur Afiah, MA., Adnan Achiruddin Saleh, M. Psi dan Ulfah, M. Pd
[caption id="attachment_6545" align="alignnone" width="406"] Wawan Kurniawan (Narasumber)[/caption]
Kegiatan yang mengangkat tema Grow Up Together ini mengundang narasumber berpengalaman dibidangnya yaitu Wawan Kurniawan S. Psi. “Pada dasarnya hynowriting itu tentang bagaimana seseorang belajar menulis supaya enak dibaca, gampang menulis. Nah, itu ada langkah-langkahnya”, ungkapnya saat ditemui usai pembukaan. Ia juga berharap agar para peserta bisa mengeluarkan gagasan melalui tulisan setelah mengikuti kegiatan ini.
Muhammad Qadaruddin selaku penanggungjawab program studi BPI melihat adanya mahasiswa yang hanya langsung copy paste dalam membuat makalah. “Kita ingin kembali ke masa kejayaan Islam di mana nanti mahasiswa bisa rajin membaca, rajin menulis sehingga kampus kita bisa berkembang. Bukan lagi kayak mahasiswa dulu hanya mendengar dosennya, nah sekarang budaya yang ingin dibangun adalah mahasiswa yang aktif”, jelasnya saat memberi sambutan.
Sementara Muhammad Saleh ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi menanggapi kegiatan ini sebagai langkah awal untuk memotivasi mahasiswa baru khusunya program studi BPI. “Untuk tahun ini, bagaimana mereka supaya ada motivasi mau menulis di mana karya-karya tulis itu bisa menjadi karya monumental yang bisa tertoreh dalam sejarah hidupnya”, ungkapnya saat diwawancarai usai pembukaan.
Optimal experience merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh program studi BPI. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kegiatan optimal experience juga dirangkaikan dengan hynowriting. “Tahun kemarin kita laksanakan di Laboratorium STAIN Parepare dan Alhamdulillah pada tahun ini kita adakan di Aula yang dirangkaikan dengan Hynowriting”, ungkap Muhammad Rasdin Syam selaku ketua panitia. Selain mengundang narasumber dari luar, panitia juga mengundang beberapa dosen sebagai trainer dalam kegiatan ini seperti Nur Afiah, MA., Adnan Achiruddin Saleh, M. Psi dan Ulfah, M. Pd
[caption id="attachment_6545" align="alignnone" width="406"] Wawan Kurniawan (Narasumber)[/caption]
Kegiatan yang mengangkat tema Grow Up Together ini mengundang narasumber berpengalaman dibidangnya yaitu Wawan Kurniawan S. Psi. “Pada dasarnya hynowriting itu tentang bagaimana seseorang belajar menulis supaya enak dibaca, gampang menulis. Nah, itu ada langkah-langkahnya”, ungkapnya saat ditemui usai pembukaan. Ia juga berharap agar para peserta bisa mengeluarkan gagasan melalui tulisan setelah mengikuti kegiatan ini.
Muhammad Qadaruddin selaku penanggungjawab program studi BPI melihat adanya mahasiswa yang hanya langsung copy paste dalam membuat makalah. “Kita ingin kembali ke masa kejayaan Islam di mana nanti mahasiswa bisa rajin membaca, rajin menulis sehingga kampus kita bisa berkembang. Bukan lagi kayak mahasiswa dulu hanya mendengar dosennya, nah sekarang budaya yang ingin dibangun adalah mahasiswa yang aktif”, jelasnya saat memberi sambutan.
Sementara Muhammad Saleh ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi menanggapi kegiatan ini sebagai langkah awal untuk memotivasi mahasiswa baru khusunya program studi BPI. “Untuk tahun ini, bagaimana mereka supaya ada motivasi mau menulis di mana karya-karya tulis itu bisa menjadi karya monumental yang bisa tertoreh dalam sejarah hidupnya”, ungkapnya saat diwawancarai usai pembukaan.