FUAD IAIN PAREPARE- Prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI) menyelenggarakan Workshop Jurnalistik dan Media Teknologi Informasi Sejarah 2019 di ruang ex seminar pascasarjana, Sabtu-Minggu (27-28/4). Peserta workshop sebanyak 35 mahasiswa dari prodi SPI.
Foto/ist |
Materi kegiatan berupa menulis esai, media teknologi informasi dan menulis berita. Kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa sebagai calon sejarawan mengaplikasikan ilmu sejarah melalui tulisan jurnalistik, esai, dan dokumenter sejarah.
“Kegiatan ini hanya memberikan materi dasar, namun mahasiswa setelah workshop dapat mengembangkan diri secara kolektif maupun individu,” ujar Kaprodi SPI sekaligus Ketua Panitia Drs. Nurkidam M.Hum. “Harapannya, mahasiswa memperhatikan materi dengan baik, mahasiswa dapat memasukkan konten sejarah dalam youtube dan ditonton yang tertarik pada sejarah,” ujar Nurkidam. “Karya-karya mahasiswa sejarah lebih efektif jika diuploaddi media digital,” ucap Wakil Dekan II Dr Musyarif, M.Ag. “Kegiatan yang dilaksanakan oleh prodi SPI ini berbasis akreditasi program studi,” tambahnya.
Workshop ini dibuka oleh Rektor IAIN Parepare Dr Ahmad Sultra Rustan, M.Si “Kegiatan ini menunjang mata kuliah keahlian, jika perkuliahan hanya memiliki ilmu teoritis, ketika mahasiswa mengikuti workshop, pengetahuan dari narasumber pasti akan ada praktik,” jelasnya. Rektor IAIN Parepare mengatakan bahwa mahasiswa SPI harus mengikuti kegiatan-kegiatan yang menunjang keprodian. Bukan hanya itu, mahasiswa SPI harus menguasai bahasa asing, seperti Bahasa Inggris agar dapat menerjemahkan naskah-naskah sejarah atau literatur berbahasa asing.“Banyak tantangan dari prodi SPI, mahasiswa dapat mengungkap sejarah-sejarah di masa lalu yang bisa jadi sudah punah pada masa sekarang,” tutur Dr Ahmad Sultra Rustan. “Saya berharap mahasiswa mengikuti kegiatan dengan serius, dan kegiatan-kegiatan seperti ini berlanjut dan dapat bekerja sama dengan prodi-prodi lain,” tutupnya. (mif)