IAIN Parepare--- Menteri Agama Republik Indonesia (RI) Lukman Hakim Saifuddin meresmikan alih status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dan IAIN Bone yang sebelumnya berstatus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Peresmian dua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tersebut berlangsung di Auditorium IAIN Parepare, Senin (19/11).
Sebelum memasuki gedung Auditorium, pemakaian songkok oleh duta pendidikan dan duta pariwisata kota Parepare kepada Menteri Agama.
"Ada dua kebahagian saya. Pertama, hari ini berdiri di podium, saya lebih percaya diri karena mengenakan songkok khas Parepare. Kedua, saya merasa berada di rumah sendiri yaitu Parepare dan Bone," kata Menag mengawali sambutannya.
Peresmian ini juga dirangkaikan dengan digelarnya Seminar Nasional yang mengusung tema Meneguhkan Peran IAIN Parepare sebagai Pengemban Akulturasi Islam-Budaya untuk Mewujudkan Islam Wasathiyah. Seminar berlangsung di Auditorium IAIN Parepare.
Menteri agama (Menag), mengapresiasi motto IAIN Parepare 'Sopan Bertutur dan Santun Berperilaku'. Menurutnya, nilai yang terkandung dalam motto tersebut luhur dan diharapkan menjadi cerminan akhlak civitas akademika. Motto itu juga sesuai dengan tema seminar.
Kepada segenap civitas akademika IAIN Parepare dan Bone, Menag mengajak untuk menangkap esensi ajaran Islam dengan melestarikan budaya serta mendoakan para pendahulu, orang tua, guru dan ulama yang telah mewariskan tradisi luhur dan kebajikan seperti dirasakan saat ini.
Menurut Menag, Islam di Indonesia pada dasarnya proses dari akulturasi. Agama dan budaya bukan untuk diperdebatkan dan dipertentangkan. "Agama membutuhkan wadah dan itulah budaya. Sebagaimana budaya untuk kita jaga dan rawat agar esensi dan substansial agama itu tetap terpelihara," kata Menag.
"Poinnya bahwa perlu mempercepat membawa umat kepada pemahaman yang esensial dan subtansial dengan memanusiakan manusia," sambungnya.
Mahasiswa, lanjut Menag, merupakan komunitas terdidik, terpelajar, dan mestinya berdiri paling depan dalam mengawal nilai Islam di seluruh nusantara agar menjadi rahmat bagi semesta.
Tampak hadir dalam peresmian alih status IAIN Parepare dan IAIN Bone, Walikota Parepare, Wakil Bupati Bone, Sekretaris Kota Parepare, Ketua DPRD Parepare, Kakanwil Kemenag Sulsel dan Forkominda Sulsel serta sejumlah para rektor PTKIN dari sejumlah provinsi dan pejabat Kemenag pusat.
Rektor IAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Agama yang telah banyak memberi semangat kepada segenap civitas akademika supaya terus berusaha tanpa putus asa dalam mewujudkan IAIN Parepare.
Sumber: Kemenag.go.id
Foto: Parwin
Editor: Hayana
Sebelum memasuki gedung Auditorium, pemakaian songkok oleh duta pendidikan dan duta pariwisata kota Parepare kepada Menteri Agama.
"Ada dua kebahagian saya. Pertama, hari ini berdiri di podium, saya lebih percaya diri karena mengenakan songkok khas Parepare. Kedua, saya merasa berada di rumah sendiri yaitu Parepare dan Bone," kata Menag mengawali sambutannya.
Peresmian ini juga dirangkaikan dengan digelarnya Seminar Nasional yang mengusung tema Meneguhkan Peran IAIN Parepare sebagai Pengemban Akulturasi Islam-Budaya untuk Mewujudkan Islam Wasathiyah. Seminar berlangsung di Auditorium IAIN Parepare.
Menteri agama (Menag), mengapresiasi motto IAIN Parepare 'Sopan Bertutur dan Santun Berperilaku'. Menurutnya, nilai yang terkandung dalam motto tersebut luhur dan diharapkan menjadi cerminan akhlak civitas akademika. Motto itu juga sesuai dengan tema seminar.
Kepada segenap civitas akademika IAIN Parepare dan Bone, Menag mengajak untuk menangkap esensi ajaran Islam dengan melestarikan budaya serta mendoakan para pendahulu, orang tua, guru dan ulama yang telah mewariskan tradisi luhur dan kebajikan seperti dirasakan saat ini.
Menurut Menag, Islam di Indonesia pada dasarnya proses dari akulturasi. Agama dan budaya bukan untuk diperdebatkan dan dipertentangkan. "Agama membutuhkan wadah dan itulah budaya. Sebagaimana budaya untuk kita jaga dan rawat agar esensi dan substansial agama itu tetap terpelihara," kata Menag.
"Poinnya bahwa perlu mempercepat membawa umat kepada pemahaman yang esensial dan subtansial dengan memanusiakan manusia," sambungnya.
Mahasiswa, lanjut Menag, merupakan komunitas terdidik, terpelajar, dan mestinya berdiri paling depan dalam mengawal nilai Islam di seluruh nusantara agar menjadi rahmat bagi semesta.
Tampak hadir dalam peresmian alih status IAIN Parepare dan IAIN Bone, Walikota Parepare, Wakil Bupati Bone, Sekretaris Kota Parepare, Ketua DPRD Parepare, Kakanwil Kemenag Sulsel dan Forkominda Sulsel serta sejumlah para rektor PTKIN dari sejumlah provinsi dan pejabat Kemenag pusat.
Rektor IAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Agama yang telah banyak memberi semangat kepada segenap civitas akademika supaya terus berusaha tanpa putus asa dalam mewujudkan IAIN Parepare.
Sumber: Kemenag.go.id
Foto: Parwin
Editor: Hayana